Suplai Air Terganggu Saat Lebaran, PDAM Tirta Langkisau Pessel Gerak Cepat Atasi Air Mati

PESSEL-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Langkisau Kabupaten Pesisir Selatan bergerak cepat mengatasi kerusakan jaringan pipa air yang dikeluhkan pelanggan .

Hal itu diungkapkan oleh Direktur PDAM Tirta Langkisau, Herman Budiarto saat dikonfirmasi, Jumat (6/5) di Painan. Pihaknya menjelaskan, meski dalam suasana lebaran PDAM Tirta Langkisau masih dalam masa libur.

Baca juga: Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan Enam Duta Besar Negara Sahabat

"Kalau ada keluhan, kalau ada kebocoran, itu langsung ditangani. PDAM siap untuk bergerak cepat, " ujarnya. 

Sebelumnya, sebagian pelanggan PDAM di Kecamatan Sutera mengeluhkan adanya gangguan air di kawasan setempat.

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Bawa Air Kaki Gunung Talang dan Tanah Pasaman Barat Ikuti Ritual Kendi Nusantara

Air mati tidak mengalir karena adanya gangguan akibat adanya kebocoran pipa pada jaringan distribusi utama.

Menurut Direktur, kebocoran itu karena pipa yang terpakai sudah termakan, jadi butuh perbaikan.

Baca juga: Bertemu Dubes Qatar Fauziya, Gubernur Sumbar Dapat Tawaran Kerja Sama Bidang Pendidikan

Kebocoran ini terpantau di kawasan sumber, tepatnya di kawasan Kampung Teratak Paneh, Nagari Amping Parak.

"Itu sudah ditangani, kejadiannya Selasa malam. Sekarang menunggu suplai air normal, " terangnya.

Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Bertolak Menuju Kalimantan Timur

"Itu tim dari unit, melakukan perbaikan dari Rabu pagi, sampai hari Kamis, " jelasnya.

Sementara itu, Ronal pelanggan PDAM di Sutera mengaku, sejak tiga hari terakhir pasca lebaran air PDAM di rumahnya mati.

Baca juga: DPRD Sumbar gelar rapat paripurna dalam rangka penetapan alat kelengkapan anggota dewan AKD  Impiannews.com

Ia mengatakan, akibat kondisi itu ketersedian air bersih selama lebaran dikeluhkan.

Menurutnya, tidak hanya untuk dirinya sekeluarga, melainkan juga untuk sanak saudara yang berpulang kampung.

“Keadaan ini membuat kami malu sebenarnya, sanak kami dari rantau terpaksa buang air dan mandi di masjid terdekat, ” jelasnya. (rel)